Power Supply adalah perangkat elektronik yang dapat
merubah tegangan listrik (AC) yang tinggi menjadi tegangan listrik (DC) yang
rendah, tetapi ada juga adaptor yang dapat merubah tegangan listrik yang rendah
menjadi tegangan listrik yang tinggi. Adaptor, accumulator (aki), dan baterai
merupakan salah satu contoh penyuplai daya (Power supply). Keuntungan dari
adaptor dibanding dengan baterai maupun accumulator adalah sangat praktis
berhubungan dengan ketersediaan tegangan, karena adaptor dapat di ambil dari sumber
tegangan AC yang ada di rumah, dimana pada zaman sekarang ini setiap rumah
sudah menggunakan listrik. Selain itu, adaptor mempunyai jangka waktu yang
tidak terbatas jika ada tegangan AC, tegangan AC ini sudah merupakan kebutuhan
primer dalam kehidupan manusia.
Fungsi Power Supply sangat vital, karena power supply merupakan pembagi arus untuk semua perangkat. Power supply berfungsi untuk mengubah tegangan dari arus AC menjadi tegangan DC, itu di karenakanperangkat - perangkat hanya dapat beroperasi dengan arus DC.
Untuk itu kita akan mempelajari kenerja power supply tiap - tiap komponen bedasarkan skema berikut:
Fungsi Power Supply sangat vital, karena power supply merupakan pembagi arus untuk semua perangkat. Power supply berfungsi untuk mengubah tegangan dari arus AC menjadi tegangan DC, itu di karenakanperangkat - perangkat hanya dapat beroperasi dengan arus DC.
Untuk itu kita akan mempelajari kenerja power supply tiap - tiap komponen bedasarkan skema berikut:
Gambar 1 . Skema Adaptor Sederhana
Rangkaian
power supply ini pada dasarnya mengubah tegangan AC 12 menjadi DC +12V,
ground, dan -12V. Dan tahapan – tahapannya adalah sebagai berikut:
Dioda
Pada bagian ini merupakan awal dari proses dalam adaptor ini
jika mengabaikan penurun tegangan pada transformator. Input tegangan AC dirubah
menjadi DC, namun di sini tegangan DC yang dihasilkan belum murni. Sehingga
gelombang yang dihasilkan belum lurus seperti pada tegangan DC murni. Untuk
lebih jelas gambar gelombang bisa dilihat pada simulasi berikut.
Gambar 2 . Bentuk Gelombang Sebelum Masuk Dioda
Gambar 3 . Bentuk Gelombang Setelah Keluar dari Dioda
Pada saat dioda mendapatkan tegangan + dari sumber, maka
tegangan akan dilewatkan sehingga dapat terbaca sebagai tegangan + pada
osiloskop. Sedangkan ketika mendapat tegangan -, dioda akan mengubahnya menjadi
tegangan +, sehingga gelombang yang seharusnya lembah (pada gelombang sinus)
diubah menjadi bukit pada outputdioda tersebut.
Dan pada simulasi diatas adalah simulasi pengukuran ketika
tegangan + dan – dijumlahkan. Apabila ingin mengetahui gelombang pada tegangan
+ adalah setengah dari amplitudo diatas, karena sesungguhnya apabila tegangan
AC seimbang maka diperoleh seimbang pula pada output dioda.
Apabila ingin mengetahui gelombang tegangan negatif maka sama
dengan gombang tegangan +, hanya saja perbedannya jika + gelombang diatas titik
nol V, kalau tegangan – gelombang dibawah titik nol V.
Gambar 4 . Tegangan pada output dioda
Pada
tegangan outputdioda tidak dapat sesuai dengan tegangan sumber karena dioda
yang digunakan merupakan bukan dioda ideal, sehingga terjadi pemotongan
tegangan oleh dioda.
Capasitor (Elco) 1000uF/25V
Pada tahap ini tegangan yang keluar dari dioda kemudian
dikirimkan ke kapasitor ini. Elco 1000uF/25V ini dirangkai secara paralel
dengan output dari dioda (lihat skema).
Pada kapasitor ini tegangan mengalami pemurnian. Sehingga
didapatkannya tegangan DC yang benar – benar murni tanpa terdapat ripple. Semakin besar
kapasitansi pada kapasitor maka ripple yang ada semakin kecil. Dan untuk
percobaan pada kali ini kita memakai elco 1000uF yang mana dapat kita lihat
gelombangnya seperti gambar simulasi berikut:
Gambar 5 . Gambar Gelombang Setelah Menggunakan Capasitor
Pada gambar diatas garis merah atas merjan channel A yang mana
mengukur tegangan positif dengan menghubungkan probe + ke tegangan + dan ground
pada probe ke ground power supply.
Sedangkan garis merah yang ada dibawah adalah channel B yang
mana mengukur tegangan negatif dengan menghubungkan + probe ke tegangan – dan
groundprobe ke ground power supply.
Sehingga dapat kita peroleh tegangan murni DC seperti yang
ditunjukkan pada simulasi diatas yaitu tegangannya konstan (lurus).
Nilai tegangan yang terdepat pada bagian ini jauh lebih besar
yaitu kali √2 atau senilai kali 1.4. Pada percobaan kali ini tegangan dari
dioda yang keluar sekitar 8 V sekarang menjadi 12,5 V setelah mengalami
pengalian.
IC Regulator
IC ini
berfungsi sebagai regulator tegangan. Yaitu akan memotong setiap tegangan yang masuk menjadi tegangan yang tertentu.
Syarat dari IC akan bekerja adalah jika tegangan input lebih besar dari
tegangan output nantinya. Dan sekarang yang kita gunakan saat ini adalah IC
7812 dn 7912. Artinya kita nanti akan mendapatkan output tegangan sebesar 12
VDC untuk IC 7812 dan -12 VDC untuk IC 7912. Sedangkan untuk gelombang yang
dihasilkan sama saja dengan sebelum masuk IC (masih di elco). Nanum pemotongan
tegangan itu sendiri tidak bisa tepat pada 12 V atau pun -12 V. Melainkan ada
naik turunnya, dan ini dipengaruhi oleh adanya toleransi dari setiap IC
regulator.
Dari
datasheet yang ada, IC 7812 dan 7912 ini memiiki batas toleransi antara 11,4 V
sampai 12,6 V untuk tegangan + yaitu IC7812 dan -11,4 V sampai -12,6 V untuk
tegangan – yaitu pada IC 7912.
Dari gambar diatas dapat kita ketahui
bahwa output dari IC regulator ini masih dalam batas toleransi, yaitu 12,5 V
yang mana batas atasnya adalah 12,6 V.
Untuk
arus sendiri, output IC regulator ini adalah 1A. Jadi berapa pun arus yang
dimasukkan di sini nantinya tetap keluar sebesar 1 A.
Capasitor 10uF/25V
Tak jauh
beda dengan kapasitor 1000uF sebelumnya, yaitu untuk menghilangkan ripple dari
tegangan DC yang ada. Bedanya untuk yang 1000uF menghaluskan gelombang output
dari dioda sedangkan yang 10uF ini output IC regulator. Sama dengan sebelumnya,
dengan dipasangnya kapasitor ini maka output lebih halus dan tegangannya lebih
stabil.
Di awal
menggunakan 1000uF karena outputdioda lebih kasar sehingga dibutuhkan
kapasitansi yang lebih besar agar dapat halus. Sedangkan di belakang
menggunakan 10uF karena output IC regulator sudah cukup halus sehingga tidak
dibutuhkan capasitor yang terlalu besar.
Hasil Akhir
Seperti
yang telah kita bahas sebelumnya, hasil akhir dari powersupply ini adalah
tegangan simetris DC +12 V, ground dan -12V.
Untuk
lebih jelasnya dapat kita lihat hasil simulasi berikut.
Gambar 8 . Output akhir
KESIMPULAN
1.
Power supply adalah alat
untuk menurunkan tegangan dan mengubahnya dari AC ke DC.
2.
Dioda berfungsi untuk
menyearahkan gelombang / merubah dari AC ke DC, namun belum DC murni.
3.
Capasitor (elco) berfungsi
sebagai pemurni tegangan dan sebagai penstabil tegangan.
5.
IC regulator berfungsi
memotong tegangan ke suatu tegangan tertentu.
6.
IC regulator akan bekerja
lebih baik jika V input lebih besar dari V output.
7.
Power supply jenis linear
/ trafo ini memiliki ripple yang kecil sehingga cocok untuk peralatan audio
karena sedikit desis.
Supported by: Universitas Negeri Malang, Fakultas Teknik UM, Teknik Elektro UM |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar